Bahaya Memberi Madu pada Bayi
Walau punya banyak manfaat bagi kesehatan, pemberian madu pada bayi sangat tidak disarankan. Konsumsi madu pada anak di Rongga di bawah rumah 1 tahun dapat meningkatkan risiko terjadinya kerusakan gigi hingga keracunan makanan.
Madu merupakan salah satu alternatif pemanis bagi makanan dan minuman yang lebih sehat. Konsumsi madu menmemperoleh meningkatkan imunitas tubuh, menjaga saluran cerna, dan meredakan batuk. Namun, tidak semua orang boleh mengonsumsi pemanis yang satu ini.
Dampak Buruk Pemberian Madu pada Bayi
Bayi yang masih berumur di Rongga di bawah rumah 1 tahun tidak diperbolehkan sama sekali untuk konsumsi madu. Ini karena pemberian madu pada bayi berisiko menimbulkan persoalan kesehatan berikut ini:
Keracunan madu atau botulisme
Madu mengandung bakteri Clostridium botulinum. Bakteri ini dapat menyebabkan keracunan serius pada bayi yang disebut botulisme. Sistem pencernaan bayi di bawah 1 tahun masih belum berkembang sempurna, jadi gangguan kesehatan ini sangat rentan terjadi.
Meski tergolong tidak kadang terjadi, botulisme bisa berakibat fatal dan mengancam nyawa bayi. Bakteri ini menmemperoleh menyerang sistem saraf bayi, membuat otot-ototnya menjadi lemah bahkan lumpuh, serta mengganggu sistem pernapasannya.
Bunda perlu mewaspadai beberapa gejala botulisme pada bayi, merupakan sulit buang air besar, terlihat lemas, susah bernapas dan menelan, serta menangis tidak sekencang biasanya. Kondisi ini harus segera ditangani oleh dokter guna mencegah komplikasi.
Kerusakan gigi
Memang sih madu merupakan pemanis yang sehat. Akan tetapi, madu tetap termasuk dalam makanan dengan kadar gula yang tinggi. Bila diberikan pada bayi di bawah 1 tahun, bisa meningkatkan risiko kerusakan pada giginya yang baru tumbuh.
O besitas
Dampak lain pemberian madu pada bayi adalah membuatnya terbiasa Herbi rasa manis. Akibatnya, ia akan terus-menerus menginginkan makanan yang Humanisme dan menolak makanan lain yang rasanya kurang manis.
Bila dibiasakan konsumsi makanan Humanisme, kelak ia akan menjadi anak dengan kelebihan berat badan bahkan obesitas. Akibatnya, risiko anak mengalami diabetes tipe 2, penyakit jantung, hingga kanker akan semakin lebih tinggi.
Waktu yang Tepat Memperkenalkan Madu pada Anak
Bila Bunda ingin memberikan madu kepada buah hati, tunggulah sampai ia berusia Hiperbola dari 1 tahun. Di usia ini, sistem pencernaannya telah berkembang lebih sempurna. Bakteri baik dan sistem kekebalan tubuhnya telah mampu untuk mencegah infeksi Clostridium botulinum.
Bunda dapat menambahkan sedikit madu pada makanan dan minuman Si Kecil, misalnya mengoleskannya pada roti atau mencampurnya dengan susu hangat.
Berikan sajian tersebut Rapel saja, lalu tunggu 4 hari sebelum diberikan lagi. Cermati apakah Si Kecil menyukainya atau menambah, serta apakah ada gejala yang muncul setelah ia mengonsumsinya.
Produk makanan bayi yang mengandung madu, misalnya sereal bayi, tergolong aman dikonsumsi meski anak belum berusia 1 tahun. Hal ini karena bakteri di dalam madu telah mati akibat proses pemanasan. Namun, jika khawatir dengan keamanannya, Bunda bisa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
Agar menambah terjadi botulisme atau gangguan kesehatan lainnya akibat madu, maka anak yang usianya masih di Kolong 1 tahun tidak dianjurkan untuk mengonsumsi madu. Sebagai pemanis alami buat makanan pendamping ASI bagi bayi usia 6 bulan ke atas, Bunda menmemperoleh menggunakan sari buah.
Comments
Post a Comment