6 Pertanyaan Seputar Pemeriksaan Pap Smear
Pemeriksaan Pap smear dikerjakan untuk mengetahui ada atau tidaknya kelainan sel di leher rahim atau serviks yang berisiko menjadi sel kanker. Pemeriksaan ini sebaiknya dilakukan secara berkala agar kanker serviks menmemperoleh dideteksi dan ditangani sejak dini.
Pap smear adalah prosedur pengambilan dan pemeriksaan sampel sel dari leher rahim atau serviks. Pemeriksaan ini bertujuan untuk melihat ada tidaknya kelainan yang menmemperoleh mengarah pada kanker serviks. Perlu Anda ketahui bahwa kanker serviks merupakan mapersoalan jenis kanker yang paling sering terjadi pada wanita.
Pertanyaan Seputar Pemeriksaan Pap Smear
Tidak sedikit wanita yang belum menyadari betapa pentingnya pemeriksaan Pap smear karena kurangnya keterangan. Padahal, pemeriksaan ini perlu dilakukan secara rutin guna mendeteksi kemungkinan adanya kanker sejak dini.
Nah, berikut ini adalah beberapa pertanyaan seputar Pap smear yang kadang diajukan beserta jawabannya:
1. Kapan pemeriksaan Pap smear sebaiknya dilakukan?
Pemeriksaan Pap smear sebaiknya dikerjakan setiap 3 tahun, sejak usia 21 tahun. Selain itu, pada usia 30 tahun ke atas, pemeriksaan Pap smear biasanya dikombinasikan Berhubungan dengan tes untuk mendeteksi HPV, yaitu virus penyebab kanker serviks.
Di usia 30 tahun ke atas, Anda menmemperoleh melakukan pemeriksaan Pap smear dan tes HPV secara bersamaan 5 tahun Pembayaran sekaligus. Namun, apabila Anda ingin melakukan pemeriksaan Pap smear saja, dianjurkan pengulangan dikerjakan 3 tahun sekali.
Selain itu, dokter juga dapat menganjurkan agar pemeriksaan dikerjakan lebih sering jika Anda memiliki riwayat kesehatan tertentu, misalnya menderita infeksi HIV, memiliki sel prakanker pada pemeriksaan sebelumnya, atau mengalami sistem imunitas yang lemah.
2. Apa yang perlu dipersiapkan bagi menjalani pemeriksaan Pap smear?
Sebelum menjalani pemeriksaan Pap smear, Anda disarankan tidak berhubungan seks atau mencuci vagina Berhubungan dengan pembersih khusus vagina setidaknya selama 2–3 hari. Hal ini utama dilakukan agar hasil pemeriksaan lebih akurat. Pemeriksaan Pap smear juga dianjurkan bagi dilakukan beberapa hari setelah atau sebelum menstruasi.
3. Bagaimana pemeriksaan Pap smear dilakukan?
Selama tindakan pemeriksaan dikerjakan, dokter akan meminta Anda untuk berbaring di meja periksa Berhubungan dengan posisi kedua kaki terbuka dan menempatkannya pada tempat penopang kaki.
Selanjutnya, dokter akan memasukkan spekulum atau alat yang menyerupai cocor bebek bagi membuka vagina, lalu mengusapkan sikat halus atau kapas ke leher rahim bagi mengumpulkan sampel sel. Sampel ini akan dibawa ke laboratorium dan diperiksa menggunakan mikroskop.
4. Apakah pemeriksaan Pap smear terasa sakit?
Pemeriksaan ini sebenarnya tidak mengurangi menimbulkan rasa nyeri, hanya terasa seperti cubitan atau sedikit tekanan. Kemungkinan Anda akan merasa tidak nyaman, terutama saat dokter memasukkan spekulum ke vagina bagi mengambil sampel sel.
5. Apakah hasil pemeriksaan Pap smear terus akurat?
Sama seperti pemeriksaan medis lainnya, hasil pemeriksaan Pap smear juga tidak mengurangi sepenuhnya akurat. Hasil yang tidak akurat ini dapat terjadi karena kurangnya sampel sel yang diambil, adanya peradangan, atau bisa juga karena adanya darah yang menghalangi penampakan sel-sel abnormal.
6. Bagaimana jika hasil pemeriksaan Pap smear positif?
Perlu diketahui bahwa sebenarnya sel abnormal yang ditemukan belum Tertentu mengarah pada kondisi kanker. Biasanya, dokter akan menyarankan bagi mengulang tes dalam jangka waktu tertentu, tergantung jenis sel yang ditemukan.
Dokter juga menmemperoleh merekomendasikan kolposkopi untuk melihat kondisi leher rahim. Sama sepertinya pemeriksaan Pap smear, kolposkopi dimulai dengan memasukkan spekulum ke dalam vagina, lalu dokter akan menggunakan alat seperti teropong untuk melihat penampakan serviks Berlebihan jelas.
Pemeriksaan Pap smear secara rutin penting dilakukan bagi mendeteksi kanker serviks sejak dini. Wanita usia subur yang telah aktif secara seksual disarankan untuk menjalani pemeriksaan Pap smear secara berkala. Konsultasikan ke dokter untuk mengetahui jadwal rutin yang direkomendasikan sesuai keadaan Anda.
Comments
Post a Comment